Menuju Tahun 2020, Indonesia Pusat Fesyen Muslim Dunia

Jakarta Di bagian belakang MDL Restaurant, Kota Kasablanka – Jakarta, terdapat sebuah ruangan yang disekat oleh pintu warna hitam. Langit-langit ruangan itu tinggi dengan beberapa chandelier berhias batu-batu hitam tergantung.

Di ruang persegi panjang itu beberapa kursi rotan warna hitam telah disusun rapi mengelilingi 2 deret meja yang digabungkan. Di atas meja ada 6 papan nama. Beberapa di antaranya adalah nama pemilik label dan juga nama desainer. Yang lainnya adalah nama pengurus Asosiasi Perancang – Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Indonesia Fashion Week (IFW), dan Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC).



Jauh berbeda dari gambaran umum bahwa ketika insan-insan fesyen berkumpul maka forumnya akan bayak diisi dengan ketawa-ketiwi tentang seuatu yang remeh-temeh, pertemuan yang diselenggarakan pada Selasa (22/7/2014) ini diisi dengan pembicaraan mengenai masa depan industri mode di Indonesia, khususnya fesyen muslim, dalam skala dunia.

Taruna K. Kusmayadi (Ketua Umum APPMI), Dina Midiani (Direktur IFW), Jetty R. Hadi (Direktur Edukasi IIFC), Errin Ugaru (Desainer Busana Muslim), Windri Widiesta Dhari (Pemilik label Nurzahra), dan Feny Mustafa (Pemilik label Shafira) duduk bersama dengan beberapa awak media untuk berdiskusi tentang dunia fesyen muslim di Indonesia.

Pada beberapa kesempatan, salah satunya pada pembukaan Indonesia Fashion Week 2014 di bulan Februari lalu, Marie Elka Pagestu (Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) menyebut target Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia pada tahun 2020. Tema inilah yang dibahas oleh forum yang diselingi dengan santap buka puasa bersama.

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Desainer Jeanny Ang Ikut Pameran di Hong Kong

Indonesia Fashion Week Masih Kejar Pusat Mode Dunia Tahun 2025